Verification: 3546e0de01bcc953
Home / ONG39 / AS Roma dan Realita Serie A: Potensi Besar yang Belum Terwujud Maksimal

AS Roma dan Realita Serie A: Potensi Besar yang Belum Terwujud Maksimal

AS Roma dan Tantangan Konsistensi: Ambisi Besar yang Belum Sepenuhnya Terwujud

ong39 – AS Roma memasuki musim 2025/26 dengan optimisme tinggi setelah dua tahun terakhir menunjukkan peningkatan signifikan. Dengan fondasi skuad yang semakin matang dan dukungan penuh dari manajemen, Giallorossi berharap bisa bersaing lebih dekat dengan kandidat juara Serie A. Namun perjalanan awal musim justru mengungkapkan masalah lama yang belum sepenuhnya terselesaikan: konsistensi performa.

Meski tampil dominan pada beberapa laga penting, Roma kerap kehilangan poin di pertandingan yang secara kualitas seharusnya bisa mereka menangkan dengan mudah. Situasi ini membuat para pendukung cukup khawatir, mengingat ekspektasi besar yang sudah dibangun dalam proses rekonstruksi tim sejak kedatangan pelatih baru, Paulo Fonseca.

Fonseca kembali ke Roma dengan pengalaman lebih matang setelah petualangannya di Premier League. Klub percaya bahwa pendekatan taktiknya yang fleksibel bisa menjadi kunci untuk membawa Roma kembali ke papan atas Serie A. Kendati begitu, perjalanan membuktikan bahwa tantangan yang dihadapi tidak sesederhana yang dibayangkan.


Kualitas Skuad yang Belum Merata

Permasalahan terbesar Roma musim ini terletak pada ketidakseimbangan komposisi skuad. Lini tengah mereka tampil solid berkat kombinasi pemain berpengalaman dan talenta muda, tetapi sektor belakang justru menjadi titik rawan yang sangat mudah dieksploitasi lawan.

Beberapa pengamat sepak bola Italia menilai bahwa Roma memiliki potensi besar, tetapi belum didukung struktur tim yang benar-benar siap bersaing. Salah satu analis Serie A, Marco Bellotti, menilai:

“Roma sudah memiliki pola permainan yang jelas, tetapi kedalaman skuad mereka belum cukup untuk melawan tim-tim besar secara konsisten. Ada jarak kualitas yang harus segera diatasi, terutama di lini belakang dan posisi penyerang pelapis.”

Komentar tersebut memperkuat anggapan bahwa meski Roma telah berkembang, mereka masih membutuhkan peningkatan secara kolektif. Kualitas individu dalam beberapa posisi dianggap belum cukup untuk menjaga performa stabil sepanjang musim.


Tantangan Paolo Fonseca dalam Membangun Identitas Baru

Kembalinya Fonseca ke Olimpico membawa harapan baru, tetapi juga tekanan besar. Ia dituntut untuk memaksimalkan materi pemain sambil menghadapi kenyataan bahwa Roma masih tertinggal dalam hal investasi dibandingkan beberapa rival utama seperti Inter Milan dan Juventus.

Fonseca mencoba membangun identitas permainan yang lebih agresif, menekankan kecepatan transisi dan dominasi di lini tengah. Namun tanpa pertahanan yang solid, pola tersebut kerap melemah saat menghadapi tim dengan pressing tinggi atau gaya serangan cepat.

Meski demikian, manajemen Roma dipastikan tetap memberikan dukungan penuh kepada Fonseca. Mereka memahami bahwa proyek jangka panjang membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil maksimal.


Langkah Panjang Menuju Papan Atas

Roma masih memiliki peluang besar untuk menembus posisi empat besar musim ini, tetapi hanya jika mereka mampu memperbaiki masalah mendasar sebelum memasuki fase krusial kompetisi. Dibutuhkan kebijakan transfer yang lebih terarah, terutama dalam memperkuat lini belakang dan menambah striker pendamping bagi Tammy Abraham.

Perjalanan kembali ke posisi elite Serie A memang tidak instan. Namun jika Roma mampu menyelaraskan visi pelatih, arah pembangunan skuad, serta mentalitas bertanding, mereka punya peluang besar untuk kembali menjadi kekuatan yang disegani di Italia.

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *