Analisis Banjir Serdang Bedagai: Menyikapi Krisis Alam dan Infrastruktur yang Rentan
ong39 – Serdang Bedagai, 28 November 2025 – Banjir kembali melanda Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, hari ini. Kejadian ini bukanlah bencana yang terisolasi, melainkan merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling berhubungan antara kondisi alam dan ketahanan infrastruktur daerah setempat.
Wilayah Terdampak: Sei Rampah dan Tebing Tinggi
Beberapa wilayah seperti Sei Rampah dan Tebing Tinggi kembali menjadi titik rawan banjir. Berdasarkan laporan terkini, lebih dari 2.000 Kepala Keluarga (KK) dilaporkan terdampak oleh bencana ini. Dengan kata lain, banyak rumah yang terendam air, menyebabkan penduduk terpaksa mengungsi.
Penyebab Utama: Hujan Ekstrem dan Kritisnya Debit Air
Salah satu faktor utama penyebab banjir kali ini adalah hujan yang sangat intens. Curah hujan yang berlangsung selama beberapa hari berturut-turut menyebabkan volume air sungai meningkat drastis. Data meteorologi menunjukkan bahwa cuaca ekstrem disebabkan oleh bibit siklon yang terbentuk di Selat Malaka. Fenomena ini memicu hujan lebat yang melanda wilayah Aceh dan Sumatera Utara, sehingga menyebabkan meluapnya sungai-sungai besar, termasuk Sungai Rampah.
Namun, masalah utama yang memperburuk keadaan adalah ketidakmampuan sungai dan saluran drainase untuk mengatasi debit air yang terus meningkat. Infrastruktur yang ada sudah tidak memadai, yang mengakibatkan air tidak dapat mengalir lancar dan akhirnya membanjiri pemukiman.
Infrastruktur yang Rentan: Faktor yang Memperburuk Dampak Banjir
Selain cuaca ekstrem, kondisi infrastruktur yang buruk turut memperparah dampak banjir. Sebelumnya, banyak laporan yang mengungkapkan buruknya sistem drainase di kawasan Sei Rampah. Drainase yang tidak terawat dengan baik menjadi salah satu penyebab utama terjadinya genangan air yang berulang kali. Ditambah lagi, perubahan tata guna lahan yang signifikan—di mana banyak daerah resapan kini telah beralih fungsi menjadi pemukiman padat—menambah kerentanannya.
Respons Pemerintah: Tanggapan Cepat dan Langkah Mitigasi
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai langsung merespons situasi ini dengan cepat. Tim gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pemantauan serta evakuasi warga yang rumahnya terendam air. Untuk memberikan bantuan kepada para korban, posko darurat dan tenda pengungsian telah didirikan. Langkah ini diambil guna menampung warga yang terpaksa mengungsi akibat rumah mereka terendam air hingga ketinggian lebih dari 60 cm.
Kewaspadaan Terus Diperlukan: Prediksi Cuaca Ekstrem Berlanjut
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa potensi cuaca ekstrem masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dari pihak pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi kemungkinan bencana susulan. Kewaspadaan menjadi langkah utama untuk mengurangi dampak yang lebih besar.
Imbauan dari BNPB: Memantau Ketinggian Air dan Menyiapkan Tas Siaga
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai untuk terus memantau ketinggian air. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menyiapkan tas siaga bencana yang berisi barang-barang penting. Hal ini penting agar warga dapat segera mengungsi jika terjadi kenaikan air yang signifikan.
Pemerintah setempat melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Sumatera Utara juga telah menyediakan saluran informasi resmi untuk membantu masyarakat mengetahui langkah-langkah mitigasi yang tepat dan terkini.






