Tanggul Bocor di Kali Cipinang Sebabkan Banjir Meluas, Warga Jakarta Timur Terpaksa Mengungsi
Ong39 – Kebocoran pada tanggul Kali Cipinang di wilayah Jakarta Timur menimbulkan banjir mendadak, sehingga ratusan warga panik pada Rabu sore. Awalnya, warga hanya melihat rembesan kecil pada bagian dinding tanggul yang sudah tampak retak sejak beberapa minggu terakhir. Namun, karena hujan deras sejak siang hari, tekanan air meningkat dan membuat celah tersebut melebar, akhirnya memuntahkan arus air yang cukup kuat ke arah permukiman. Video amatir yang direkam warga saat detik-detik tanggul mulai jebol pun cepat viral di berbagai platform media sosial.
Dalam rekaman yang beredar, terlihat air cokelat mengalir deras dari lubang tanggul dan langsung merendam jalan utama serta halaman rumah warga. Beberapa anak kecil yang sedang bermain di luar rumah pun segera ditarik masuk oleh orang tua mereka. Sementara itu, sebagian pemuda bergerak cepat mengambil karung pasir untuk membangun penahan darurat. Mereka bekerja sambil tetap waspada karena arus air semakin deras. Selain itu, beberapa warga yang rumahnya paling dekat dengan tanggul juga terlihat mengangkat perabotan, dokumen penting, hingga barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam.
Petugas BPBD, PPSU, dan Dinas Sumber Daya Air segera datang ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. Mereka memasang karung pasir tambahan, menutup retakan dengan bahan sementara, dan mengarahkan warga untuk mengungsi ke posko sekitar. Hingga malam hari, ketinggian air tercatat antara 30 hingga 70 cm di beberapa gang. Meskipun penanganan darurat berhasil mengurangi laju air, kondisi masih dinilai rawan karena hujan diprediksi kembali turun dalam dua hari ke depan.
Pemerintah daerah menyampaikan bahwa perbaikan permanen akan dilakukan segera setelah kondisi tanggul cukup stabil untuk dikerjakan. Selain itu, mereka juga mengimbau warga tetap siaga, menghindari area dekat tanggul, serta memastikan jalur evakuasi dalam keadaan aman. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pemeliharaan infrastruktur air harus lebih diperhatikan untuk mencegah bencana serupa terulang.






