Ketegangan Baru di Perbatasan, Ribuan Warga Kamboja–Thailand Dievakuasi Usai Baku Tembak Singkat
Ong39 – Ketegangan kembali muncul di perbatasan Kamboja–Thailand setelah insiden baku tembak singkat antara patroli kedua negara pada Selasa malam. Meski tidak berlangsung lama, insiden tersebut memicu kepanikan warga di dua distrik perbatasan dan membuat lebih dari 28.000 orang terpaksa dievakuasi ke sekolah, balai desa, dan kuil setempat.
Menurut laporan media lokal Kamboja, bentrokan terjadi sekitar pukul 20.30 di kawasan hutan dekat Distrik Banteay Ampil, ketika pasukan Kamboja dan Thailand sama-sama mengklaim melakukan patroli rutin. Kedua pihak mengaku saling ditembaki terlebih dahulu, sehingga memicu balas menembak selama kurang lebih 25 menit.
Warga Dengar Dentuman di Malam Hari
Suara rentetan tembakan dan dua ledakan kecil terdengar hingga permukiman warga. “Kami kira itu petasan, tapi makin lama makin keras. Anak-anak langsung saya bawa lari ke balai desa,” ujar Chan Sokhim (41), warga Banteay Ampil.
Di sisi Thailand, situasi tak jauh berbeda. Ratusan warga di wilayah Ban Ta Phraya panik dan memilih keluar rumah setelah aparat memperingatkan kemungkinan eskalasi lanjutan.
“Kami langsung diminta mengevakuasi diri. Ini pertama kalinya dalam setahun terakhir suara tembakan terdengar sedekat ini,” kata Preecha, seorang pedagang lokal.
Kedua Negara Saling Tuduh Melanggar Batas
Militer Thailand menyebut pasukan Kamboja memasuki zona penyangga dan melepaskan tembakan peringatan. Sebaliknya, juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja menegaskan bahwa pasukan mereka hanya merespons tembakan pertama yang datang dari sisi Thailand.
Juru bicara Kamboja, Chhorn Rithy, mengatakan bahwa insiden ini “terjadi akibat kesalahan interpretasi posisi batas patroli,” namun menekankan bahwa Kamboja tidak berniat memulai konflik.
Sementara itu, Thailand menuding Kamboja gagal memberi tahu perubahan rute patroli, sehingga memicu salah paham di lapangan.
Ketegangan Tidak Meluas, Namun Kekhawatiran Tetap Tinggi
Meski baku tembak hanya berlangsung singkat dan tidak ada korban jiwa, aparat kedua negara memperketat penjagaan. ASEAN dilaporkan meminta kedua belah pihak menahan diri.
Direktur Pusat Pengelolaan Perbatasan Thailand, Lt. Gen. Prasert Wongsuwan, mengatakan bahwa situasi kini “terkendali namun sensitif,” dan dialog tingkat komandan lapangan akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Di Kamboja, pemerintah daerah menyediakan dapur umum untuk ribuan pengungsi yang memilih menunggu situasi stabil sebelum pulang.






