Banjir Hebat di Vietnam: 13 Orang Tewas dan Ribuan Warga Mengungsi
Air Naik Tanpa Peringatan
ong39 – Hujan turun tanpa henti selama berhari-hari di wilayah tengah Vietnam. Awalnya, hanya gerimis yang membasahi atap rumah penduduk. Namun, dalam waktu singkat, derasnya air hujan berubah menjadi gelombang banjir besar yang menenggelamkan jalanan, sawah, hingga pemukiman padat penduduk.
Dalam laporan otoritas setempat, 13 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara ribuan lainnya terpaksa mengungsi.
Di beberapa wilayah seperti Thua Thien Hue dan Quang Ngai, air mencapai atap rumah. Banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang berharga selain pakaian di tubuh mereka.
Kisah dari Desa yang Terisolasi
Di desa-desa kecil yang kini terendam, sinyal telepon terputus dan akses jalan tertutup lumpur.
Tim penyelamat menggunakan perahu karet untuk mengantar makanan dan air bersih. Seorang ibu bercerita kepada media lokal bahwa keluarganya sudah tiga malam bertahan di loteng rumah sambil menunggu bantuan datang.
“Air naik terlalu cepat. Kami tidak punya waktu untuk pergi,” katanya dengan mata sembab.
Kisah seperti ini bukan satu atau dua — ratusan keluarga kini mengalami nasib serupa di berbagai penjuru provinsi tengah Vietnam.
Kerusakan yang Meluas
Selain menelan korban jiwa, banjir juga memukul sektor ekonomi lokal. Ribuan hektare padi dan tanaman sayur hancur diterjang arus deras.
Sementara itu, jalur listrik dan air bersih lumpuh di banyak daerah. Pemerintah memperkirakan butuh waktu berminggu-minggu untuk memulihkan infrastruktur yang rusak.
Pusat kota Da Nang, salah satu kawasan pariwisata utama, juga ikut terdampak. Banyak hotel dan toko kecil tutup karena lantai dasar mereka terendam lumpur.
Bantuan Mengalir, Tapi Tak Cukup
Pemerintah Vietnam mengerahkan pasukan militer dan tim penyelamat ke daerah terdampak. Bantuan logistik mulai berdatangan, namun keterbatasan akses membuat distribusi tidak merata.
Beberapa daerah pedalaman masih terisolasi karena jalan hancur dan jembatan ambruk.
Badan Meteorologi Vietnam memperingatkan bahwa hujan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan. Risiko tanah longsor dan banjir susulan tetap tinggi, terutama di daerah pegunungan.
Perubahan Iklim dan Masa Depan yang Tak Pasti
Para ahli menilai bencana ini menjadi alarm keras bagi kawasan Asia Tenggara.
Pola cuaca yang semakin tak menentu — dari musim kering panjang hingga hujan ekstrem — menunjukkan bahwa perubahan iklim kini nyata dampaknya bagi kehidupan sehari-hari.
Vietnam, negara agraris yang bergantung pada cuaca, kini harus memikirkan ulang cara melindungi warganya dari ancaman bencana yang kian sering datang.





