Sancho Ungkap Hubungan Dingin dengan Amorim: “Saya Tak Lagi Punya Tempat di United”
Ong39 – Setelah sempat menjadi bintang muda harapan Manchester United, perjalanan karier Jadon Sancho berubah drastis dalam dua musim terakhir. Kedatangan pelatih Ruben Amorim ternyata menjadi titik balik yang membuat hubungan keduanya memburuk dan berujung pada kepergian Sancho dari Old Trafford.
Ketika Sancho bergabung dari Borussia Dortmund pada 2021 dengan nilai transfer £73 juta, banyak pihak yakin ia akan menjadi sosok kunci di sayap kanan United. Namun, performanya yang tidak konsisten dan masalah disiplin di luar lapangan membuat posisinya semakin rapuh.
Situasi makin pelik setelah Amorim datang menggantikan Erik ten Hag pada awal 2025. Di bawah pelatih asal Portugal itu, Sancho kehilangan kepercayaan dan dikabarkan dijauhkan dari skuad utama. Ia harus berlatih secara terpisah dan tidak pernah lagi tampil dalam laga resmi selama beberapa bulan.
Sancho Sempat Merasa Kehilangan Arah
Dalam wawancara eksklusif bersama The Athletic, Sancho mengaku masa-masa di bawah Amorim adalah periode tersulit dalam kariernya. Ia bahkan sempat mempertimbangkan untuk hengkang lebih cepat karena merasa tidak lagi dihargai.
“Saya merasa seperti tidak punya tempat di klub. Tak ada komunikasi yang jelas, dan saya kehilangan motivasi,” ujar Sancho. “Ada hari-hari di mana saya datang ke latihan hanya karena kontrak, bukan karena semangat.”
Pemain berusia 25 tahun itu juga menyebut dirinya belajar banyak tentang ketahanan mental dari pengalaman tersebut. “Saya sadar, dalam sepak bola modern, bukan hanya soal bakat — tapi juga tentang bagaimana kamu menghadapi tekanan dan keputusan yang tidak adil,” tambahnya.
Pilihan ke Dortmund Jadi Titik Kebangkitan
Keputusan untuk kembali ke Borussia Dortmund pada musim panas 2025 menjadi titik balik bagi Sancho. Ia tampil lebih bebas, mencetak lima gol dan empat assist di paruh pertama musim Bundesliga.
Meski enggan membicarakan Amorim secara langsung, Sancho tak menutupi bahwa hubungan mereka tidak pernah dekat.
“Kami punya pandangan berbeda tentang banyak hal. Tapi saya tidak menyimpan dendam. Itu bagian dari karier,” ujarnya diplomatis.
Kini, Sancho fokus membangun kembali kariernya di Jerman dan membuktikan bahwa masa suram di Manchester bukanlah akhir dari segalanya.






