Home / Politik Global / Donald Trump Akui Pengaruh Besar Tiongkok, Sinyalkan Babak Baru Hubungan AS–China

Donald Trump Akui Pengaruh Besar Tiongkok, Sinyalkan Babak Baru Hubungan AS–China

Trump Sebut Beijing ‘Kekuatan Ekonomi Tak Terelakkan’

ong39 – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menarik perhatian dunia. Ia menyebut Tiongkok sebagai “kekuatan ekonomi tak terelakkan” dalam wawancara menjelang kunjungannya ke Asia. Pernyataan itu disampaikan sebelum ia berangkat ke Forum Bisnis Internasional di Singapura, Sabtu (25/10/2025).

Selama masa kepresidenannya, Trump dikenal sangat keras terhadap Beijing. Namun kini, nadanya tampak berbeda. “Anda tidak bisa mengabaikan mereka,” kata Trump kepada wartawan. “Mungkin Anda tidak menyukai cara mereka bermain, tetapi mereka adalah kekuatan yang nyata di ekonomi global.”

Sementara itu, ketika ditanya tentang kemungkinan bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping, Trump memberi sinyal terbuka. “Saya tidak menutup pintu untuk siapa pun,” ujarnya. “Dunia berubah, dan kita harus berbicara, bukan hanya berdebat.”


Sinyal Politik Global Menjelang Tahun Pemilu AS

Komentar Trump muncul di tengah ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Kedua negara masih bersaing dalam teknologi semikonduktor dan kebijakan mata uang digital. Meanwhile, sejumlah analis menilai ucapan itu sebagai langkah politik menjelang pemilihan presiden AS tahun depan.

“Trump berusaha menampilkan diri sebagai negosiator global yang berpengalaman,” kata Dr. Robert Lang, pengamat dari Columbia University. “Ia tidak hanya ingin dikenal sebagai pemimpin nasionalis, tetapi juga sebagai figur yang memahami kekuatan ekonomi dunia.”

Moreover, media Tiongkok seperti Global Daily menilai pernyataan tersebut lebih moderat dibanding sebelumnya. Namun, Beijing tetap menuntut hubungan yang setara dan saling menghormati.


Bayangan Pertemuan Trump–Xi

Beberapa laporan dari Asia menyebutkan adanya komunikasi tertutup antara penasihat ekonomi Trump dan pejabat dagang Tiongkok. Mereka dikabarkan membahas kemungkinan pertemuan informal antara kedua tokoh. Jika terjadi, ini akan menjadi pertemuan pertama sejak 2019 — tahun ketika perang dagang memuncak.

Trump tidak menolak isu itu. “Saya punya hubungan yang cukup baik dengan Presiden Xi,” ujarnya. “Kami tidak selalu sepakat, namun kami saling memahami.”

Nevertheless, Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana tersebut. Situasi ini menimbulkan banyak spekulasi di kalangan pengamat internasional.

Berita lainnya 

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *