Harga Emas Dunia Sentuh USD 4.195 per Troy Ons, Analis Prediksi Tren Bullish Masih Panjang
Kondisi Pasar Masih Tidak Stabil, Emas Jadi Pilihan Investor Global
Harga emas dunia kembali menguat dan kini menyentuh level USD 4.195 per troy ons, menandai tren positif yang belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi di beberapa kawasan besar dunia.
Menurut analis komoditas dan valas, Rizky Hartanto, harga emas masih berpotensi menanjak dalam jangka menengah. Ia menilai momentum penguatan ini belum berakhir, terutama karena tingginya permintaan terhadap aset lindung nilai.
“Pergerakan harga emas pagi ini cukup impresif. Setelah sempat melemah di sesi perdagangan sebelumnya, kini kembali menanjak ke USD 4.195. Sentimen pasar global masih mendukung penguatan ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025).
Level Teknis Emas Menunjukkan Potensi Lanjutan Penguatan
Secara teknikal, Rizky menjelaskan bahwa support pertama emas berada di USD 4.150, sementara support kedua di USD 4.120 per troy ons. Selama harga mampu bertahan di atas area tersebut, ruang untuk menguji resistance di USD 4.230 dan USD 4.275 semakin terbuka.
“Jika harga emas bertahan di atas USD 4.150, peluang menuju area resistance cukup besar. Tren jangka pendek masih positif, dan koreksi yang terjadi bisa menjadi peluang beli,” tambahnya.
Ia memperkirakan bahwa dalam beberapa pekan ke depan, harga berpotensi menembus USD 4.300 per troy ons, terutama jika ketegangan geopolitik tidak mereda dan suku bunga global tetap tinggi.
Faktor Fundamental Masih Jadi Pendorong Utama
Rizky juga menyoroti sejumlah faktor fundamental yang terus memperkuat posisi emas sebagai aset aman. Salah satunya adalah konflik geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur, serta kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global yang mendorong investor menghindari risiko.
“Ketika ketidakpastian meningkat, investor cenderung keluar dari aset berisiko dan mencari perlindungan pada emas. Ini pola klasik yang terus berulang,” jelasnya.
Selain itu, meningkatnya permintaan fisik dari Tiongkok dan India juga menjadi katalis tambahan. Kedua negara ini dikenal sebagai konsumen emas terbesar di dunia, terutama menjelang musim perayaan dan pernikahan.
Proyeksi Akhir Tahun: Emas Bisa Capai Rekor Baru
Rizky memproyeksikan bahwa hingga akhir 2025, harga emas berpotensi melampaui USD 4.350 per troy ons jika tekanan geopolitik dan kekhawatiran ekonomi global berlanjut.
“Banyak investor besar yang masih menunggu koreksi untuk kembali masuk. Jadi, setiap pelemahan yang terjadi kemungkinan hanya bersifat sementara,” tegasnya.
Ia juga memperingatkan agar pelaku pasar tetap berhati-hati terhadap volatilitas jangka pendek, namun optimistis bahwa arah jangka panjang masih bullish.
Kesimpulan
Harga emas dunia masih berada dalam tren kenaikan kuat, didorong oleh faktor geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan permintaan global yang tinggi. Dengan potensi menembus USD 4.350 per troy ons pada akhir tahun, logam mulia ini kembali membuktikan perannya sebagai aset pelindung utama di tengah gejolak dunia.






