Jumlah Korban Dugaan Penipuan WO Ayu Puspita Disebut Tembus 700 Orang
Ong39- Kasus dugaan penipuan yang menyeret nama wedding organizer Ayu Puspita kembali mengungkap fakta mengejutkan. Jumlah korban yang terdampak ternyata jauh lebih besar dari perkiraan awal. Seorang korban bernama Zahra menyebut, total korban yang tergabung dalam komunitas korban kini diduga melampaui angka 700 orang.
Zahra menceritakan bahwa dirinya baru menyadari skala persoalan ini setelah diarahkan masuk ke grup percakapan para korban. Grup tersebut menjadi wadah komunikasi antara calon pengantin, vendor, hingga tenaga rias yang mengaku mengalami kerugian akibat kerja sama dengan WO Ayu Puspita. Awalnya, grup itu hanya berisi sekitar 300 orang, namun jumlahnya meningkat pesat setelah kasus ini ramai diperbincangkan publik.
Situasi tersebut menjadi pukulan berat bagi Zahra. Ia dijadwalkan melangsungkan pernikahan pada Desember 2025, namun justru menerima kabar pembatalan layanan beberapa hari sebelum hari bahagia itu tiba. Informasi tersebut disampaikan oleh pihak MUA yang sebelumnya direkomendasikan oleh WO.
Dari diskusi di dalam grup, Zahra mengetahui bahwa tidak sedikit korban yang sudah membayar penuh untuk acara pernikahan di tahun-tahun mendatang. Bahkan, sejumlah vendor mengungkapkan bahwa pembayaran jasa mereka kerap tertunda hingga mendekati hari acara, bahkan ada yang belum menerima pelunasan sama sekali.
Tekanan emosional pun tak terhindarkan. Selain harus mencari alternatif WO dan vendor dalam waktu singkat, Zahra mengaku merasa malu dan terpukul karena kabar dugaan penipuan tersebut telah menyebar luas, termasuk ke lingkungan keluarga.
Di sisi lain, aparat kepolisian masih terus mengusut perkara ini. Ayu Puspita telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Utara. Penyidik kini fokus menghimpun laporan korban serta menelusuri aliran dana untuk mengungkap keseluruhan jaringan dan kerugian yang ditimbulkan.
Kesimpulan
Kasus WO Ayu Puspita menyoroti risiko besar dalam industri jasa pernikahan jika pengelola tidak bertanggung jawab. Dugaan ratusan korban menunjukkan pentingnya kehati-hatian calon pengantin dalam memilih penyedia jasa, sekaligus menunggu penegakan hukum agar para korban memperoleh kejelasan dan keadilan.


