Jamie Carragher Soroti Akar Masalah Liverpool: Bukan di Serangan, tapi di Mentalitas Tim
Kemenangan yang Belum Menjawab Semua Pertanyaan
ong39 – Liverpool akhirnya mampu bangkit setelah serangkaian hasil buruk yang sempat membuat para penggemar frustrasi. Kemenangan 3-0 atas RB Leipzig di Liga Champions pekan lalu memang menghadirkan senyum di Anfield, tetapi di balik euforia itu, Jamie Carragher menilai ada persoalan lebih dalam yang belum terselesaikan.
Sebelum laga tersebut, Liverpool sempat terpuruk dengan tiga kekalahan beruntun di semua ajang. Mereka kesulitan menjaga konsistensi dan terlihat kehilangan arah dalam fase-fase penting pertandingan. Publik pun mulai mempertanyakan apakah tim asuhan Arne Slot benar-benar siap mempertahankan tradisi juara yang telah dibangun era Jurgen Klopp.
Meski kemenangan atas Leipzig memberikan sedikit ketenangan, Carragher menilai performa tersebut belum cukup untuk menutup mata dari masalah besar yang kini tengah mengintai The Reds.
Carragher: “Masalah Liverpool Bukan di Kualitas, Tapi di Mentalitas”
Dalam wawancara bersama Sky Sports, mantan bek legendaris Liverpool itu menegaskan bahwa persoalan utama tim bukan pada strategi ataupun kualitas pemain, melainkan pada mentalitas kompetitif yang mulai menurun.
“Liverpool punya pemain bagus di setiap lini, tidak ada yang meragukannya. Tapi ketika tekanan datang, mereka sering terlihat kehilangan kepercayaan diri dan arah permainan. Itu bukan masalah taktik, itu masalah mentalitas,” ujar Carragher.
Ia menilai bahwa setelah era Klopp berakhir, banyak pemain seperti Salah, Van Dijk, dan Alexander-Arnold yang masih menyesuaikan diri dengan gaya kepemimpinan Arne Slot. “Butuh waktu memang, tapi yang saya lihat bukan sekadar adaptasi. Tim ini kehilangan rasa lapar dan kebersamaan yang dulu menjadi ciri khas Liverpool,” tambahnya.
Belajar dari Manchester City dan Arsenal
Carragher juga menyoroti dua rival utama Liverpool di Premier League: Manchester City dan Arsenal. Ia menyebut kedua tim tersebut berhasil menjaga konsistensi bukan hanya karena kualitas individu, tetapi karena kekuatan mental kolektif yang dibangun dalam waktu panjang.
“City bisa tertinggal dua gol dan tetap tenang karena mereka percaya pada sistemnya. Arsenal pun kini mulai punya karakter seperti itu. Liverpool harus menemukan kembali rasa percaya itu, atau mereka akan terus tersandung di momen-momen penting,” kata Carragher.
Analisis Carragher menjadi pengingat penting bagi Arne Slot bahwa kemenangan besar tidak selalu berarti masalah sudah selesai. Mentalitas juara bukan hanya soal hasil di papan skor, tetapi juga tentang bagaimana tim merespons tekanan, menjaga fokus, dan bertahan di tengah badai kompetisi.
Berita Bola terupdate




