Home / Politik Global / Langkah Strategis Prabowo di Dua Forum Dunia: G20 dan East Asia Summit 2025

Langkah Strategis Prabowo di Dua Forum Dunia: G20 dan East Asia Summit 2025

Prabowo Akan Hadiri KTT G20 di India dan East Asia Summit di Singapura

Ong39 Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri dua agenda internasional penting akhir tahun ini. Ia akan datang ke KTT G20 di New Delhi, India, dan East Asia Summit (EAS) di Singapura. Kedua forum ini menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi diplomatik di tingkat global.

Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan, Indonesia akan berpartisipasi aktif di dua pertemuan tersebut. “G20 di India menjadi sarana memperkuat kerja sama ekonomi dan transisi energi hijau. Sementara itu, EAS di Singapura menegaskan peran Indonesia di kawasan Indo-Pasifik,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).

Selain itu, kehadiran Prabowo menunjukkan komitmen Indonesia terhadap diplomasi yang terbuka dan kolaboratif. Pemerintah ingin menempatkan Indonesia sebagai kekuatan penyeimbang di tengah ketegangan global. Oleh karena itu, partisipasi ini dinilai strategis untuk menjaga stabilitas kawasan.


Fokus Pembahasan dan Agenda Utama

Dalam KTT G20 di New Delhi, Indonesia akan mengusung tiga fokus utama. Pertama, pemulihan ekonomi pascapandemi. Kedua, percepatan transisi energi berkelanjutan. Ketiga, penguatan ekonomi digital yang inklusif.

Kemudian, Indonesia juga berencana mendorong kerja sama dalam pengembangan teknologi hijau dan ketahanan pangan. Langkah ini dianggap penting untuk menjaga kemandirian ekonomi di Asia.

Sementara itu, di East Asia Summit, isu keamanan regional akan menjadi sorotan utama. Negara-negara anggota akan membahas stabilitas di Laut Cina Selatan serta kerja sama maritim di kawasan ASEAN. Meski begitu, Indonesia tetap menekankan pentingnya diplomasi damai sebagai solusi jangka panjang.


Peran Strategis Indonesia di Dunia

Kehadiran Presiden Prabowo di dua forum besar ini diharapkan memperkuat citra Indonesia di mata dunia. Negara ini dikenal aktif mendorong kerja sama lintas kawasan dan menolak politik blok.

“Oleh karena itu, partisipasi Indonesia bukan sekadar simbol, melainkan wujud nyata komitmen terhadap perdamaian dan pembangunan berkelanjutan,” pungkas Sugiono.

BERITA TERKINI

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *