ragedi Mengerikan di Cilincing
Jakarta – Pembunuhan di Cilincing membuat warga Jakarta Utara heboh. Seorang remaja berusia 19 tahun berinisial MY ditemukan tewas dengan luka tusukan di tubuhnya. Yang membuat geger, kamera CCTV memperlihatkan pelaku dengan tenang menyelipkan pisau di balik celananya setelah melakukan aksinya.
Kejadian ini terjadi pada akhir Agustus 2025 di sebuah kontrakan kawasan Cilincing. Warga sekitar tidak menyangka perselisihan asmara berujung pada tragedi berdarah.
Motif Cinta Segitiga
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Erick Frendriz, mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan di Cilincing berakar dari persoalan asmara. Pelaku berinisial A (36) ternyata mantan kekasih dari pacar korban. Hubungan yang belum tuntas membuat api cemburu semakin membara.
Menurut keterangan polisi, korban menolak rencana sang pacar untuk kembali pada pelaku. Pertengkaran yang memanas berpindah ke pesan singkat, hingga akhirnya menimbulkan tantangan dari korban kepada pelaku.
Dari Pesan Gelap ke Aksi Brutal
Kapolsek Cilincing, AKP Bobi Subasri, menjelaskan bahwa konflik semakin parah setelah korban melontarkan kata-kata kasar lewat pesan WhatsApp. Pelaku merasa harga dirinya dilecehkan. Dengan amarah yang tak terkendali, ia mendatangi korban sambil membawa senjata tajam bersama seorang rekannya.
Di kontrakan korban, adu mulut pun pecah. Cekcok itu berakhir tragis ketika pelaku menusukkan pisau sepanjang 30 sentimeter ke tubuh korban hingga menembus paru-paru. Remaja malang itu langsung roboh dan meregang nyawa.
Jejak Pelaku dan Penangkapan
Polisi segera membentuk tim khusus untuk memburu pelaku. Dari rekaman CCTV, terlihat jelas pelaku meninggalkan lokasi dengan santai sambil menyelipkan pisau. Keberadaannya kemudian terlacak hingga Bengkulu.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar, memastikan penangkapan dilakukan pada 17 September 2025. “Pelaku sudah kami amankan dan saat ini menjalani proses penyidikan di Mapolres Metro Jakarta Utara,” ujarnya.
Reaksi Warga dan Pesan Kemanusiaan
Kasus pembunuhan di Cilincing meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan membuat warga sekitar terkejut. Banyak yang menyayangkan konflik asmara harus berakhir dengan hilangnya nyawa seorang remaja.
Polisi mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai, bukan dengan kekerasan. Kasus ini sekaligus menjadi peringatan bahwa amarah sesaat bisa menghancurkan banyak kehidupan.