Home / Politik Global / Pertemuan Biden–Modi di KTT APEC Seoul Jadi Sinyal Babak Baru Ekonomi Global

Pertemuan Biden–Modi di KTT APEC Seoul Jadi Sinyal Babak Baru Ekonomi Global

Biden dan Modi Bahas Aliansi Ekonomi Baru, Pasar Global Menyambut Positif

ong39 – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela KTT APEC di Seoul, Korea Selatan. Acara itu berlangsung pada 30 Oktober hingga 1 November 2025.
Pertemuan ini dianggap sebagai langkah penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi dua negara demokrasi terbesar di dunia.

Kantor Perdana Menteri India telah mengonfirmasi kehadiran Modi. Sementara itu, Gedung Putih menyebut agenda ini sebagai peluang untuk memperdalam kemitraan strategis dan memperkuat rantai pasok global.

Sebelumnya, hubungan Washington–New Delhi sempat menegang akibat kebijakan ekspor semikonduktor dan aturan data digital. Namun kini, kedua pihak berusaha membuka babak baru kerja sama yang lebih seimbang.


Fokus pada Energi Hijau dan Rantai Pasok Teknologi

Biden dan Modi akan membahas transisi energi, ketahanan pangan, dan rantai pasok chip global. India ingin menarik lebih banyak investasi asing untuk memperkuat sektor teknologinya.
Sementara itu, AS berusaha mengurangi ketergantungan terhadap Cina.

Selain itu, analis menilai pertemuan ini bisa melahirkan inisiatif besar seperti Indo-Pacific Economic Corridor. Program itu akan memperkuat arus perdagangan antara Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Amerika Utara.

“Jika kesepakatan ini berjalan, India dapat menjadi pusat baru produksi chip global,” kata Michael Chan, analis dari Global Trade Institute.


Diplomasi di Tengah Ketegangan Global

KTT APEC tahun ini dianggap penting karena terjadi di tengah ketegangan global yang meningkat. Konflik di Timur Tengah dan perlambatan ekonomi di Eropa memperburuk situasi.
Oleh karena itu, India dan AS ingin menunjukkan bahwa kerja sama ekonomi terbuka dapat menjadi solusi nyata.

Selain Biden dan Modi, beberapa pemimpin lain seperti Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga akan menggelar pertemuan bilateral.

“Pertemuan ini bukan hanya simbol,” ujar Profesor Li Wen dari Universitas Tsinghua. “Ini menandakan bahwa ekonomi dunia sedang bergerak menuju arah yang lebih multipolar.”

Berita internasional lainnya 


Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *