Ekosistem Startup AI di Indonesia Mulai Tumbuh, Tapi Masih Tertinggal dari Negara Tetangga
Ong39 – Indonesia mulai menunjukkan kemajuan dalam pengembangan ekosistem kecerdasan buatan (AI), terutama melalui sektor startup yang semakin aktif berinovasi. Selain itu, minat masyarakat dan pelaku usaha terhadap teknologi ini juga meningkat pesat dalam dua tahun terakhir. Namun demikian, Indonesia masih berperan lebih banyak sebagai pengguna daripada pencipta solusi AI.
Laporan terbaru Southeast Asia Tech Insight 2025 yang disusun oleh TechLeap dan IDC Research menunjukkan bahwa Indonesia kini menempati peringkat ketiga di Asia Tenggara dalam jumlah startup berbasis AI, dengan total sekitar 65 perusahaan rintisan aktif. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2023.
“Lonjakan ini menandakan adanya minat besar di kalangan talenta muda Indonesia untuk mengembangkan solusi berbasis AI, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan keuangan,” ujar Rifqi Ananda, analis teknologi dari IDC Research Indonesia, Kamis (13/11/2025).
Didorong oleh Kebutuhan Industri dan Pemerintah
Pertumbuhan ini tidak lepas dari meningkatnya kebutuhan industri akan efisiensi dan otomatisasi. Selain sektor teknologi, perbankan, logistik, serta e-commerce juga menjadi pengguna AI terbesar di Indonesia pada tahun 2025. Sementara itu, pemerintah turut mendorong percepatan melalui program AI Nasional 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi pusat pengembangan AI di Asia Tenggara dalam dua dekade mendatang.
Meskipun demikian, tantangan masih cukup besar. Menurut laporan yang sama, hanya 28% startup lokal yang memiliki model AI hasil riset sendiri. Sebagian besar masih mengandalkan teknologi dan infrastruktur dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Singapura.
“Indonesia punya pasar yang besar, tapi kita masih tergantung pada penyedia AI global. Jika kondisi ini berlanjut, kita hanya akan menjadi konsumen selamanya,” tambah Rifqi.
Kolaborasi Menjadi Kunci
Untuk menjawab tantangan tersebut, sejumlah inisiatif mulai bermunculan. Beberapa universitas besar di Indonesia kini membuka program khusus AI dan Data Science, sementara pemerintah menggandeng sektor swasta untuk mendirikan Pusat Inovasi Digital Nasional di kawasan BSD, Tangerang.
Di sisi lain, kolaborasi lintas sektor juga semakin kuat. Pemerintah, akademisi, dan perusahaan teknologi besar mulai bekerja sama dalam pengembangan algoritma dan riset etika AI.
Menurut Deputi Menteri Kominfo bidang Ekonomi Digital, Sri Wulandari, langkah ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas lokal dan menciptakan ekosistem yang berkelanjutan.
“Tujuan kita bukan hanya mengadopsi, tetapi menciptakan dan mengekspor teknologi AI buatan anak bangsa,” katanya.






