Heboh Narasi Penganiayaan Siswi di Sukabumi, Fakta Polisi Ungkap Kesalahpahaman
Ong39 – Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi menangis sambil duduk di ruang tamu rumah kerabatnya viral di media sosial. Video tersebut disertai narasi bahwa korban mengalami penganiayaan oleh keluarga yang menampungnya di wilayah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Aparat kepolisian pun turun tangan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Kapolsek Sukaraja, AKP Rina Safitri, menjelaskan bahwa pihaknya langsung melakukan penelusuran setelah video tersebut ramai dibagikan warganet. Polisi memanggil pihak-pihak terkait, termasuk keluarga dan perangkat desa setempat, untuk mengklarifikasi dugaan kekerasan yang disebut dalam unggahan video.
“Setelah kami lakukan pemeriksaan dan klarifikasi, tidak ditemukan adanya tindak kekerasan seperti yang dinarasikan di media sosial. Anak tersebut tinggal bersama bibinya dan masih memiliki hubungan keluarga dekat,” ujar AKP Rina saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2025).
Dalam video yang beredar, siswi tersebut tampak menangis sambil memegang lengannya. Narasi yang menyertai video menyebut korban dipukul dan dipaksa bekerja. Namun, hasil pemeriksaan medis sederhana dan keterangan keluarga menyatakan bahwa korban menangis karena mengalami kelelahan fisik setelah terjatuh saat membantu pekerjaan rumah.
Polisi juga memastikan bahwa siswi tersebut tidak dalam kondisi hilang atau ditelantarkan. Saat ini, yang bersangkutan telah dipulangkan ke rumah orang tuanya dan berada dalam kondisi sehat. Pihak keluarga menyatakan tidak ada konflik serius dan kejadian tersebut murni kesalahpahaman yang diperbesar oleh narasi di media sosial.
AKP Rina mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam membagikan informasi. “Kami mengingatkan agar tidak langsung mempercayai konten viral tanpa konfirmasi yang jelas, karena dapat menimbulkan keresahan dan merugikan pihak lain,” tegasnya.
Kesimpulan
Video viral yang menarasikan dugaan kekerasan terhadap seorang siswi di Sukabumi ternyata tidak sesuai fakta. Hasil klarifikasi kepolisian memastikan tidak ada penganiayaan, dan peristiwa tersebut terjadi akibat kesalahpahaman. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati menyikapi informasi yang beredar di media sosial.






